Melawan Stigma Negatif Terhadap Kesehatan Mental Ditengah Masyarakat

Agnes Maria Helyana Parengkuan
Mar 29, 2024By Agnes Maria Helyana Parengkuan

Kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang yang memiliki kesejahteraan karena dapat dilihat dari sikapnya saat menghadapi dan mengambil keputusan dari masalah dan tekanan yang terjadi dalam kehidupannya. Nyatanya, kesehatan mental merupakan aspek penting dalam segala interaksi sosial diberbagai lingkungan. Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab dari pentingnya kesejahteraan mental bagi manusia antara lain adalah meningkatnya kualitas hubungan dengan individu lain, menjadi produktifitas dan kontribusif karena cenderung lebih fokus pada solusi dan termotivasi serta kreatif. 

Namun, dalam lingkungan masyarakat kesehatan mental masih sangat sering terabaikan karena dianggap tabu dan aib sehingga seseorang yang mengalami gangguan mental selalu dinilai 'kurang beriman pada Tuhan'. Meskipun sudah ada kemajuan pengetahuan ilmiah tentang kesehatan mental yang telah membuat terobosan besar ternyata stigma negatif terkait gangguan mental masih belum hilang sepenuhnya dan tetap merajalela. 

WHO (World Health Organization) menyebutkan bahwa kesehatan mental adalah hak asasi mendasar yang dimiliki setiap manusia. Seseorang harus terbebas dari masalah mental sehingga dia dapat memperoleh kesejahteraan dalam hidup. Bentuk gangguan mental di antaranya gangguan kecemasan, gangguan suasana hati, gangguan psikotik, hingga gangguan makan. Dalam keadaan lebih parah, seseorang dapat terkena skizofrenia yang membuatnya sulit membedakan kehidupan nyata dan khayalan. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, terdapat lebih dari 19 juta penduduk Indonesia usia lebih dari 15 tahun memiliki gangguan mental emosional.

Young alarmed woman cries in the psychologist's office, treatment of psychological trauma, problems of modern human

Stigma merupakan penilaian negatif yang diberikan oleh individu atau masyarakat terhadap sebuah kelompok orang dalam kondisi tertentu. Salah satu faktor yang memperkuat stigma negatif mengenai kesehatan mental ialah minimnya pemahaman masyarakat terkait penyebab dan dampak dari gangguan kesehatan mental. Tak sedikit dari kita yang masih menemukan mitos dan stereotip negatif tentang gangguan mental dan anggapan mengenai orang yang mengalami gangguan mental ini kerap kali dinotabenekan sebagai orang-orang yang lemah, tidak mampu mengendalikan diri bahkan berbahaya. 

Oleh karena anggapan-anggapan tersebut menjadi kunci utama mengapa seseorang yang sedang mengalami masalah sering merasa malu, tidak layak, takut bahkan menyangkal bahwa ada sesuatu yang salah dalam dirinya sehingga cenderung enggan mencari bantuan atau pertolongan yang sebenarnya mereka butuhkan. Stigma buruk ini juga sangat menghalangi proses upaya pencegahan, pengenalan dini serta perawatan yang tepat pada penderita karena gangguan mental ini dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, latar belakang sosial bahkan ekonomi. 

Beautiful female psychologist consulting a patient

Untuk melawan stigma negatif mengenai kesehatan mental dikalangan sebagian masyarakat, ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain yaitu edukasi publik dengan menyediakan informasi yang akurat dan mendidik tentang pentingnya kesehatan mental, mengadakan kampanye dengan tema peduli kesehatan mental, penyuluhan, seminar dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat membantu masyarakat lebih mengenal tentang kesehatan mental. Kemudian lakukan juga peningkatan akses terhadap layanan kesehatan mental yang dapat menjangkau orang-orang diluar sana membutuhkan secara tepat dan efektif. Menyediakan atau membangun jaringan dukungan yang luas bagi individu yang mengalami masalah agar mereka dapat merasa layak dan diterima oleh masyarakat peduli yang memanusiakan manusia.